Prista Apria Risty, tenaga kerja wanita (TKW) di Hong kong, mengaku telah memiliki banyak fans setelah video curhatannya beredar di sosial media. Wanita asal Lampung ini, sempat bikin heboh karena video tersebut menyindir kelakuan para suami yang hidup foya-foya karena ditinggal istri bekerja di luar negeri, dengan bahasa Jawa yang kental sekaligus mengocok perut.
Menjadi seorang TKI di Hong Kong sudah dijalani oleh Prista sejak setahun lalu. Meski berstatus sebagai PRT di negeri orang, Prista tetap percaya diri dengan profesi yang dijalaninya. Wanita lulusan SMP ini mengaku terpaksa menjadi TKI lantaran selama di Indonesia tidak mendapat pekerjaan.
"Sebelum, jadi TKI di Hong Kong saya pernah di Taiwan, itu karena keinginan sendiri. Soalnya di Indonesia tahu sendiri cari kerjaan susah. Kenapa saya ke Hong Kong, karena pekerjaan di sana tidak sama seperti di Indonesia. Kalau di Indonesia, kalau jadi pembantu itu sepertinya dipandang rendah, di sana kita punya kebebasan," ucap Prista di Terminal 2E, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Senin (13/4) malam.
Dia melanjutkan, pekerjaan sebagai pembatu tidak jauh berbeda dengan di Indonesia. Tugas mengepel, nyapu, menyuci baju dan memasak tetap dijalaninya dengan senang hati. Prista menambahkan, di Hong Kong seorang pembatu cukup dihargai oleh majikan dan juga masyarakat di sana.
"Di sana kita punya kebebasan, kita juga punya hak di sana. Kita dikasih libur seminggu sekali. Kerjaan enggak begitu berat, yang pentingkan gajinya kan juga lumayan," jelasnya.
Namun demikian dia juga tak menyangkal bahwa ada juga beberapa teman sesama TKI di luar negeri yang mengalami siksaan dari majikannya. "Nasib orang kan enggak sama, sifat majikan juga enggak sama, tergantung kita juga," lanjutnya.
Prista mengaku senang menjadi seorang TKI di Hongkong dibanding kerja di Indonesia. Dengan upah sebesar Rp 6 sampai Rp 7 juta sebagai seorang pembantu menurutnya tidak akan bisa didapat di Indonesia.
"Itu kotornya sekitar Rp 6 juta sampai Rp 7 juta, tergantung kitanya bisa ngirit atau tidak, karenakan kita seminggu sekali libur, mustahil kalau enggak ngeluarin duit. Belum ngasih buat keluarga," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indonesia di Hong Kong memiliki cara unik dalam menyampaikan pesan kepada para suami para TKW di Tanah Air. Prista Apria Risty, nama sang pekerja, menyampaikan pesan melalui laman berbagi video, Youtube.
Prista Apria mengungkapkan curhatnya ketika melihat video suami TKW lain yang mengaku senang ditinggal. "Penak ditinggal bojone ning luar negeri? Penak Mas? Yo peeenak! Pora penak piye? Ning omah nduwe duit, rokoan, Facebook-an, upload video, ombenane Extra Joss. Kon ra penak piye, duite entek tinggal telpon bojo, neng ATM, gesek gesek gesek gesek ndledek."
"[Enak ditinggal istrinya ke luar negeri. Enak mas? Ya enak. Nggak enak bagaimana? Di rumah punya uang, merokok, main Facebook, mengunggah video, minumnya Extra Joss. Tidak enak bagaimana, uangnya habis telepon istri, ke ATM, gesek gesek gesek gesek cair]." demikian kata-kata Prista dalam video curhatannya.
Menjadi seorang TKI di Hong Kong sudah dijalani oleh Prista sejak setahun lalu. Meski berstatus sebagai PRT di negeri orang, Prista tetap percaya diri dengan profesi yang dijalaninya. Wanita lulusan SMP ini mengaku terpaksa menjadi TKI lantaran selama di Indonesia tidak mendapat pekerjaan.
"Sebelum, jadi TKI di Hong Kong saya pernah di Taiwan, itu karena keinginan sendiri. Soalnya di Indonesia tahu sendiri cari kerjaan susah. Kenapa saya ke Hong Kong, karena pekerjaan di sana tidak sama seperti di Indonesia. Kalau di Indonesia, kalau jadi pembantu itu sepertinya dipandang rendah, di sana kita punya kebebasan," ucap Prista di Terminal 2E, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Senin (13/4) malam.
Dia melanjutkan, pekerjaan sebagai pembatu tidak jauh berbeda dengan di Indonesia. Tugas mengepel, nyapu, menyuci baju dan memasak tetap dijalaninya dengan senang hati. Prista menambahkan, di Hong Kong seorang pembatu cukup dihargai oleh majikan dan juga masyarakat di sana.
"Di sana kita punya kebebasan, kita juga punya hak di sana. Kita dikasih libur seminggu sekali. Kerjaan enggak begitu berat, yang pentingkan gajinya kan juga lumayan," jelasnya.
Namun demikian dia juga tak menyangkal bahwa ada juga beberapa teman sesama TKI di luar negeri yang mengalami siksaan dari majikannya. "Nasib orang kan enggak sama, sifat majikan juga enggak sama, tergantung kita juga," lanjutnya.
Prista mengaku senang menjadi seorang TKI di Hongkong dibanding kerja di Indonesia. Dengan upah sebesar Rp 6 sampai Rp 7 juta sebagai seorang pembantu menurutnya tidak akan bisa didapat di Indonesia.
"Itu kotornya sekitar Rp 6 juta sampai Rp 7 juta, tergantung kitanya bisa ngirit atau tidak, karenakan kita seminggu sekali libur, mustahil kalau enggak ngeluarin duit. Belum ngasih buat keluarga," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indonesia di Hong Kong memiliki cara unik dalam menyampaikan pesan kepada para suami para TKW di Tanah Air. Prista Apria Risty, nama sang pekerja, menyampaikan pesan melalui laman berbagi video, Youtube.
Prista Apria mengungkapkan curhatnya ketika melihat video suami TKW lain yang mengaku senang ditinggal. "Penak ditinggal bojone ning luar negeri? Penak Mas? Yo peeenak! Pora penak piye? Ning omah nduwe duit, rokoan, Facebook-an, upload video, ombenane Extra Joss. Kon ra penak piye, duite entek tinggal telpon bojo, neng ATM, gesek gesek gesek gesek ndledek."
"[Enak ditinggal istrinya ke luar negeri. Enak mas? Ya enak. Nggak enak bagaimana? Di rumah punya uang, merokok, main Facebook, mengunggah video, minumnya Extra Joss. Tidak enak bagaimana, uangnya habis telepon istri, ke ATM, gesek gesek gesek gesek cair]." demikian kata-kata Prista dalam video curhatannya.
Sumber:merdeka.com
Berikut video curhatan Prista yang sempat bikin heboh dunia maya: